Dunia mulai panik dan khawatir dengan adanya wabah Covid-19 yang kini mulai menyerang banyak warga di seluruh belahan negeri. Banyak peralatan yang mulai kehabisan seperti APD atau alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan lainnya.
Banyaknya permintaan membuat beberapa perusahaan besar terpaksa menghentikan produksi alat-alatnya dan menggantinya dengan memproduksi masker dan alat APD lainnya. Namun perjuangan tidak berhenti di situ. Beberapa perusahaan juga mulai gencar membuat alat yang mampu mendeteksi virus lebih cepat, mencari solusi, dan mencari penawar untuk virus mematikan ini.
Seperti yang dilansir dari CNN Indonesia bahwa baru-baru ini Farmasi Roche Holding AG, perusahan Amerika Serikat mengakui bahwa mereka mempunyai alat yang memiliki kemampuan mendeteksi corona 10 kali lipat lebih cepat dari alat deteksi sebelumnya yang dipergunakannya. Bukankah ini menjadi salah satu solusi yang tepat agar virus tidak semakin cepat menyebar?
Perusahaan yang berasal dari Swiss itu mengakui sudah disetujui pemerintah Amerika Serikat untuk memanfaatkan alat itu, di saat keadaan mendesak dalam mengahadapi covid-19 seperti sekarang.
Di bawah ini alat yang dimaksud, yang dapat digunakan untuk mendeteksi seseorang yang terkena virus corona (Covid-19) dengan cepat,
Terdiri dari dua jenis alat, yang dikatakan oleh Roche Thomas. S, yang dapat mendeteksi virus corona tersebut yang terjangkit di tubuh seseorang, yaitu Cobas 8800 dan Cobas 6800.
Dari uji sampai ribuan terjangkit, Roche menjelaskan kedua alat tersebut memiliki kemampuan analisis asam nukleat yang diekstrak dari lendir atau air liur terjangkit/pasien terus membandingkan secara urut yang telah ditemukan di strain covid-19.
Hebatnya, alat Cobas 8800 dan Cobas 6800 dapat memperoleh hasil tes selama empat jam. Namun demikian secara khusus pada Cobas 8800 bisa menguji terjangkit kurang lebih sepuluh kali lebih cepat dari pada alat pengobatan dan farmasi yang dimiliki Roche lainnya, contoh alat tersebut yaitu LightCycler 480 dan MagNa Pure 24.
Roche menyampaikan, bahwa masalahnya ketersediaan alat tersebut hanya ada di negara tertentu saja, yaitu negara yang mendapatkan CE sebagai perangkat medis, negara-negara yang mendapat CE selain Amerika Serikat di antaranya Australia, Eropa, Kanada, Brazil, Malaysia, Hongkong, Jepang, dan Taiwan.
Roche tidak mau memberikan harga alat barunya itu. akan tetapi, sahamnya naik 4,9% di Stoxx Europe 600 Index sesudah penyampaian informasi kedua alat tersebut disampaikan.
Penentuan standar Sistem Cobas 8800 dan Cobas 6800 dalam menguji molekuler secara rutin memberikan solusi secara otomatis tersampaikan penuh terhadap bidang pemantau skrining donor, viral load, mikrobiologi dan seksual.
Mengacu pada teknologi PCR, cara ini memberikan proses kerja yang memberikan bukti bahwa dengan proses otomatisasi penuh, penyelesaian dengan cepat, peningkatan efisiensi, dan konektivitas trek secara penuh untuk menguji molekuler yang telah divalidasi.
Di samping hal itu, PCR untuk Covid-19 atau virus corona itu bisa memberikan fleksibilitas lebih untuk menyatukan pengujian invitro diagnostics dan lab developed tests ke sistem tunggal.
Dan bagaimana kemampuannya dalam melakukan test perhari? Percaya atau tidak, ternyata Cobas 8800 ini mampu menguji pasien sebanyak 4.128 orang perhari. Angka ini cukup banyak bukan? Inilah mengapa alat ini sangat membantu tenaga medis dalam melakukan uji medis.
Sementara untuk alat Cobas 6800 mampu menguji sebanyak 1.440 orang pasien perharinya. Cukup jauh perbedaannya dengan alat Cobas 8800. Hingga saat ini sudah ada sebanyak 110 unit alat tersebut yang sudah ada di Amerika Serikat yang dikatakan oleh Roche, dan dalam jumlah banyak akan dipasang di beberapa tempat utama di Amerika Serikat.
Schinecker mengatakan, “Kami benar-benar memperluas kapasitas pengujian secara signifikan di seluruh Amerika Serikat”. Roche tidak bersedia memberi harga untuk alat barunya tersebut. Tentu saja ini demi usaha untuk menekan angka jatuhnya korban di Amerika Serikat. Seperti yang Anda ketahui angka kematian yang ada di Amerika, setengah dari jumlahnya saja berasal dari kota New York.
Sudah jelas alasan kenapa pemerintah menjadi semakin tegas dengan adanya wabah ini. Harapannya semoga wabah segera berlalu, dan semuanya bisa beraktivitas normal kembali seperti semula. Jadi bagaimana dengan Tanah Air Kita dalam menangani wabah ini? Apakah sudah ada alat yang mampu mendeteksi lebih cepat agar angka kematian bisa diperkecil? Atau sudah adakah penawar yang mampu menyembuhkan pasien dari wabah ini?
Semoga pemerintah mampu mengatasi semua masalah ini. Semoga bermanfaat.
Comments
Loading…