Wabah Covid-19 masih menjadi berita yang sangat menggemparkan dunia. Wabah ini sudah merenggut banyak nyawa dari banyak belahan dunia. Meski sudah ada obatnya namun nyatanya penyebarannya masih saja terus bertambah.
Semua Negara sudah mengupayakan usaha semaksimal mungkin agar bisa menekan angka penyebaran dan korban. Banyak cara yang dilakukan namun masih saja belum membuahkan hasil. Bahkan baru baru ini ada berita yang tidak kalah mengejutkan.
Seperti yang dilansir CNN-Indonesia, demi turut membantu menangani dampak dari wabah corona, produsen otomotif di China yang merupakan ahli kendaraan berbasis listrik, membuaat masker sebanyak lima juta dalam sehari berikut tiga ratus ribu buah botol sanitizer.
Tepatnya pada Jumat, 13 Maret 2020 yang lalu, BYD menyampaikan pembuatan dua jenis barang tersebut untuk membantu meminimalisir menyebarnya virus Covid-119, telah dimulai sejak bulan Januari awal. Hasil pembuatan masker pertama diberikan kepada pekerjanya dengan tujuan pada saat pembuatan masker dan hand sanitizer tersebut dapat berjalan terus dan dilanjutkan untuk menyuplainya ke Hubei di mana Hubei sumber dari Covid-19, transportasi publik, serta banyaknya rumah sakit.
Selain BYD, Otomotif new juga menyampaikan laporan SGMW, perusahaan yang bekerjasama antara SAIC Motor dan General Motors, juga melakukan pembuatan sebanyak dua juta masker dalam seharinya. Ini adalah jumlah yang sangat fantastis bukan?
Padahal sebelumnya, BYD adalah produsen baterai dan otomotif untuk semua kendaraan dan ponsel. Perusahaan yang memiliki basis Shenzen ini pun membut bus, panel surya, forklift. Namun karena kepeduliannya, perusahaan ini justru berbalik arah menjadi produsen masker.
Pencapaian bisnis BYD di Indonesia lewat Bakrie Autoparts yang sekarang juga berupaya menyediakan bus listrik dari TransJakarta menuju Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sampai pada saat ini melebihi 134.000 (seratus tiga puluh empat ribu) orang sudah terinfeksi virus corona (Covid-19). Sebanyak kira-kira 80.000 (delapan puluh ribu) ada di China. Jumlah yang mati global Covid-19 terdata melebihi 4.900 orang.
Secara resmi pemerintah Indonesia sudah menyatakan adanya pasien yang positif di awal bulan Maret. Semenjak itu, timbul kepanikan kabanyakan orang, dan paling banyak dicari adalah masker.
Selain itu, China Negara Perakit iPhone dan pabrikan mobil pun ikut memproduksi masker. Seperti yang dilansir dari Kompas.com. Kabar China mengejar kapasitas pembuatan masker higga sampai 450% dalam satu bulan. Jalan ini diambil sebab adanya kekhawatiran menyebarnya Covid-19 yang jadi pandemi global.
Dari data Komisi Pengembangan dan Reformasi Nasional China, keseluruhan kapasitas pembuatan harian membludak dari 20.000.000 di awal bulan Februari menjadi 110.000.000 di akhir Februari tahun 2020.
Di tahun 2019 sebelumnya, China membuat ½ dari total masker yang telah diedarkan di seluruh dunia. Di bulan sebelumnya, ada 3 ribu perusahaan yang membuat masker. Di antaranya perusahaan yang tadinya tidak membuat masker, antara lain perusahaan SAICGM-WULING, pabrik mobil BYD, perakit iphone serta raksasa migas.
Pimpinan dan yang mendirikan BYD, memimpin kelompok tim sejumlah 3 ribu insinyur yang beroperasi siang juga malam untuk membuat pabrik yang terletak di Shenzen di pekan akhir. Pembuat mobil listik paling besar China itu membuat lini pembuatan masker dengan kemampuan sampai 5.000.000 buah masker dalam sehari.
Demikian SAICGM-Wuling, perusahaan yang bekerjasama dengan pabrikan mobil China,serta raksasa otomotif, mnyampaikan kemampuan pembuatan pabrik masker yang dibuatnya berada di wilayah Guangxi memperoleh 1.700.000 buah dalam sehari.
Ada lagai beberapa perusahaan-perusahaan non-farmasi Hongkong, juga ikut memproduksi atau membuat masker seperti HKTV Mall serta New World Development. Jalan ini diambil oleh perusahaan itu karena hubungan pasok di China terkendala sebab lockdown.
Merekatnya pabrik baru yang membuat masker dikarenakan harga naik tinggi dengan begitu cepat di China hingga ke seluruh penjuru Asia.
Melonjaknya harga disebabkan rasa panik pemakai karena pesatnya wabah Covid-19. Semua orang merasa bahwa dirinya benar benar membutuhkan masker. Namun, karena panic buying inilah yang menyebabkan banyak petugas medis yang seharusnya mendapatkan supply masker lebih banyak justru mengalami kekurangan. Jadi sebaiknya belilah seperlunya saja, karena hanya dengan begini persediaan masker akan stabil dan harga masker pun tidak akan melonjak naik secara drastis.
Demikian informasi yang kami gali dari beberapa sumber terkait produksi masker akibat wabah virus corona yang kini manjadi belenggu kekhawatiran semua pihak, semoga bermanfaat.
Comments
Loading…